Introduction

Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam

perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan

rumpun bahasa Ural – Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini

disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertetup, sehingga rumpun

bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya, dalam penulisan aksara jepang yang

disebut kanji meminjam dari aksara bangsa cina namun sistem pengucapan atau cara baca

disesuaikan bahsa jepang.

Ciri Umum Bahasa Jepang

Secara umum bahasa jepang mempunyai cirri sebagai berikut :

1. berlawanan dengan bahasa indonesia yang menganut sistem D.M (Diterangkan

Menerangkan), bahasa jepang menganut sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan)

jadi dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang

diterangkan

2. kata benda dalam bahasa jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak,

jadi ada menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi

yang lebih dari satu, biasanya untuk membedakan televisi yang banyak terdapat kalimat percakapan selanjutnya seperti televisi yang mana atau televisi yang

seperti apa. Kata jamak dalam bahasa indonesia dapat kita bentuk dengan

mengulang kata tersebut seperti pohon-pohon, buah-buahan.

3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata Bantu, kata

sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yaitu kata sifat na dan kata sifat i,

waktu dan kondisi yang berbeda kata kerja, kata Bantu, kata sifat akan mengalami

perubahan, misalnya

Sekarang saya minum teh ~ Ima watashi wa ocha o nomimasu

Sekarang saya tidak minum teh ~ Ima watashi wa ocha o nomimasen

Kemarin saya minum teh ~ Kino watashi wa ocha o nomimashita

Sekarang saya sedang minum teh ~ Ima watashi wa ocha o nonde imasu

Begitu juga dengan jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka peruahan

bentuk dari kata sifat tersebut juga berbeda, misalnya untuk kata sifat na dan kata

sifat i :

Tidak enak ~ Oishii kunai (kata sifat i)

Tidak ramah ~ Shinsetsu dewa arimasen (kata sifat Na)

4. Predikat terletak pada akhir kalimat, perhatikan contoh pada tabel diatas

(sekarang saya minum teh) untuk bahasa indonesia kata keterangan waktu dapat

diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), dalam

bahasa indonesia predikat terletak setelah subyek (saya minum teh), namun dalam

bahasa jepang predikat terletak di akhir kalimat (watashiwa ocha o nomimasu),

nomimasu = minum terletak setelah objeck.

saya minum teh (S P O) ~ watashi wa ocha o nomimasu (S O P)

source

Pengantar Belajar Bahasa Jepangi (introduction to Japanese language )

Oleh : Ahmad Hasnan

Comments (0)

kereta

wego

hotel

sempak